Kamis, 12 Juli 2007

-

12 Juli 2007
sudah seminggu sejak aku menulis terakhir kali, aku sibuk ingin memerdekakan diriku sendiri, dari perasaan yang menipu, dari nafsu tamak.
Memerdekakan diri sendiri memang sulit, apalagi dengan memerdekakan orang lain. Kita kadang terjebak pada anggapan kelaziman, mengganggap bahwa apa yang dilakukan orang lain adalah benar dan wajar, kita menjadikan orang lain sebagai Tuhan bagi diri kita, penentu apa yang harus kita lakukan atau apa yang harus kita hasilkan.
Kemarin lusa aku ikut seminar temu muka kebangsaan yang di adakan oleh Kesbanglinmas Pemprov Jateng, hadir disana Aster Kodam IV Diponegoro dan beberapa orang KPU dan seorang tua yang mereka sebut dengan "sesepuh".
Kami diperlakukan seperti Pangeran; ditempatkan diruang ber-AC, makan daging, jajanan, dan ketika pulang diberi uang 70,000. Aku tidak menyentuh semuanya itu, aku hanya minum air putih, sementara yang lain makan, aku mencoba berpegang pada prinsipku bahwa mahasiswa bukan perampok, aku memisahkan diri dari teman-teman lain dan menulis.
Aku hanya merasa tidak patut makan enak sementara yang lain kelaparan, sementara yang lain masih menganggap bahwa kasur adalah barang mewah, kenapa kita harus ada diruang AC? bukankah lebih nikmat diudara terbuka?
Aku mendambakan mahasiswa mahasiswa yang kritis, seperti 1998 dulu, menghasilkan individu yang cakap menganalisa masalah, menindak lanjutinya dengan yang lebih riil, tanpa takut resiko apapun, selama ada kemungkinan bahwa rakyat akan lebih mendapatkan freedom.
Seminar itu cuma omong kosong besar....

Tidak ada komentar: